Standar tinggi Bayi dibawah Lima Tahun (BALITA) adalah 110 cm, namun sebanyak 35,6 persen anak balita di Indonesia mempunyai tinggi badan di bawah rata-rata tersebut. Hal ini sangat berhubungan erat dengan tinggi badan mereka sewaktu dewasa.
Indonesia berada di posisi kelima setelah India, China, Nigeria dan Pakistan. ”Indonesia peringkat ke-5 dunia dengan jumlah anak pendek terbanyak,” kata Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Abdul Razak Thaha seperti dikutip dari kompas, Kamis (12/1).
Tinggi rata-rata balita di Indonesia kurang dari 6,7 cm untuk anak laki-laki dan 7,3 cm untuk anak perempuan dari rata-rata normal. Saat beranjak dewasa, perbedaan itu menjadi 13,6 cm untuk anak laki-laki dan 10,4 cm untuk anak perempuan.
Rendahnya tingkat pendidikan ibu dan pernikahan dalam usia muda, membuat ibu tidak tahu tentang pemberian gizi dan nutrisi untuk bayi mereka. Kondisi ini diperparah dengan tingkat perekonomian yang rendah sehingga bayi tidak mendapat makanan yang sesuai, selain berpengaruh pada tinggi bayi, kurangnya gizi juga berpengaruh pada perkembangan otak.
Pemerintah harus makin serius tentang masalahan gizi kurang. Penyuluhan kepada ibu hamil tentang kebutuhan gizi bayi mereka haruslah gencar dilakukan. Selain pemerintah, pasangan muda pun harus menyadari pentingnya gizi bagi perkembangan buah hati mereka.
Sumber : kompas/vn